Main Article Content

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan hukum putusan sidang adat serta sistem pembuktian hukum dalam penyelesaian sengketa tanah adat di wilayah Ondoafi Keerom dalam perspektif hukum positif. Kajian ini berangkat dari urgensi pengakuan hukum adat sebagai bagian dari sistem hukum nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 18B ayat (2) UUD 1945.


Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode hukum normatif-empiris dengan pendekatan konseptual dan statute approach, didukung oleh studi lapangan melalui wawancara dengan tokoh adat, aparat pemerintah daerah, serta analisis dokumen keputusan sidang adat Ondoafi Keerom.  


Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sidang adat, baik terbuka maupun tertutup, menjadi sarana efektif dalam menyelesaikan sengketa tanah berbasis keadilan substantif dan musyawarah mufakat. Proses pembuktiannya telah memenuhi unsur yuridis sebagaimana diatur dalam Pasal 164 dan 165 HIR, sehingga dapat dijadikan alat bukti surat dalam peradilan formal. Secara teoretis, penelitian ini mengonfirmasi relevansi teori pluralisme hukum dan living law dalam praktik penyelesaian sengketa tanah adat di Papua.


Implikasi: Implikasi penelitian ini mendorong penguatan regulasi melalui pengakuan formal hasil keputusan adat dalam sistem hukum nasional untuk menciptakan kepastian hukum yang berkeadilan dan berkepribadian Indonesia.


 

Keywords

Hukum Adat Putusan Sidang Adat Sengketa Tanah Adat

Article Details

How to Cite
Budiman, B., Aituru, Y. P., Muri, D. P. D., & Rumalean, Z. Z. (2024). Kedudukan Hukum Putusan Sidang Adat Sengketa Tanah Adat Ondoafi Keerom dalam Hukum Positif. Journal of Law Review, 3(2), 49–60. https://doi.org/10.55098/jolr.v3i2.166

References

  1. Alexander, A. (2021). Alternative Dispute Resolution dalam Mediasi Sengketa Hukum Adat Di Papua. Jurnal Syntax Transformation, 2(09), 1215–1224. https://doi.org/10.46799/jst.v2i9.325
  2. Apriani, N., & Hanafiah, N. S. (2022). Telaah Eksistensi Hukum Adat pada Hukum Positif Indonesia dalam Perspektif Aliran Sociological Jurisprudence. Jurnal Hukum Lex Generalis, 3(3), 231–246. https://doi.org/10.56370/jhlg.v3i3.226
  3. Arvita Hastarini. (2024). Kedudukan Hukum Masyarakat Adat Dalam Memperoleh Hak Atas Tanah di Indonesia. Jurnal Hukum Sasana, 8(2). https://doi.org/10.31599/sasana.v8i2.1272
  4. Asriadi, A., Sara, R., & Fakrulloh, Z. A. (2023). Juridical Analysis Of Settlement Of Land Disputes Through Decisions Of Customary Institutions. Journal Research of Social Science, Economics, and Management, 2(10). https://doi.org/10.59141/jrssem.v2i10.454
  5. Ayu Kurnia Utami. (2016). Implementasi Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Dan Hak Perorangan Warga Masyarakat Adat Atas Tanah (Studi Kasus Kota Jayapura Dan Kabupaten Biak Numfor). Gema Kampus IISIP YAPIS Biak, 11(2), 40–59. https://doi.org/10.52049/gemakampus.v11i2.27
  6. Dewanto, P. (2020). Rekonstruksi Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Sengketa Perdata Berbasis Nilai Keadilan. Jurnal Ius Constituendum, 5(2), 303–324. https://doi.org/10.26623/jic.v5i2.2307
  7. Disantara, F. P. (2021). Konsep Pluralisme Hukum Khas Indonesia sebagai Strategi Menghadapi Era Modernisasi Hukum. Al-Adalah: Jurnal Hukum Dan Politik Islam, 6(1), 1–36. https://doi.org/10.35673/ajmpi.v6i1.1129
  8. Flambonita, S., Novianti, V., Febriansyah, A., & Ernaningsih, W. (2021). The Paradigm of Pluralism In Indonesia: Communal VS Legal State. Technium Social Sciences Journal, 15, 259–265. https://doi.org/10.47577/tssj.v15i1.2245
  9. Griffiths, J. (1986). What is Legal Pluralism? The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 18(24), 1–55. https://doi.org/10.1080/07329113.1986.10756387
  10. Harris, O. K., & Ukkas, R. (2019). The Postition of Village Peace Judges in the Resolution of Traditional Offences within the Tolaki Community in South-East Sulawesi. Indonesian Journal of International Law, 16(3). https://doi.org/10.17304/ijil.vol16.3.756
  11. Ilyas, Ichsan, N., Nasir, C., Hasmiati Attas, N., & Eka Saputra, T. (2022). Empowering Community Legal Awareness in The Utilization of Mining Natural Resources and Environmental Protection. Journal of Indonesian Scholars for Social Research, 2(2), 205–214. https://doi.org/10.59065/jissr.v2i2.141
  12. Irdayanti, I., & Basri, A. D. (2021). Penyelesaian Sengketa Masyarakat Adat Karampuang Dalam Perspektif Hukum Acara Perdata. Alauddin Law Development Journal, 3(1), 131–139. https://doi.org/10.24252/aldev.v3i1.14696
  13. Jiwa Utama, T. S., & Febri Aristya, S. D. (2015). Kajian Tentang Relevansi Peradilan Adat Terhadap Sistem Peradilan Perdata Indonesia. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 27(1), 57. https://doi.org/10.22146/jmh.15910
  14. Julranda, R., Siagian, M. G., & Zalukhu, M. A. P. (2022). Penerapan Hukum Progresif Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum Nasional Dalam Rancangan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat. CREPIDO, 4(2), 171–183. https://doi.org/10.14710/crepido.4.2.171-183
  15. Konradus, D. (2019). Politik Hukum Penyelesaian Konflik Pengelolaan Konservasi yang Humanis. Undang: Jurnal Hukum, 1(2), 219–243. https://doi.org/10.22437/ujh.1.2.219-243
  16. Lestari, R., & Sukisno, D. (2021). Kajian Hak Ulayat Di Kabupaten Kampar Dalam Perspektif Peraturan Perundang-Undangan Dan Hukum Adat. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 28(1). https://doi.org/10.20885/iustum.vol28.iss1.art5
  17. Mansur, T. M., Sulaiman, S., & Ali, H. (2020). Adat Court in Aceh, Indonesia: a Review of Law. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 8(2), 423–442. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v8i2.443
  18. Muhdar, M. Z., Husen, L. O., & Zainuddin. (2023). The Constitutionality of Customary Courts Dispute Resolution in Indigenous Communities from Tana Toraja Regency. In Proceedings of the 3rd International Conference on Business Law and Local Wisdom in Tourism (ICBLT 2022) (pp. 810–819). Atlantis Press SARL. https://doi.org/10.2991/978-2-494069-93-0_94
  19. Mulyono, A. W., Simamora, J., & Satmaidi, E. (2022). Measurement Of The Quality Of State Administrative Judge Decisions In Dispute Settlement In State Administrative Courts. Bengkoelen Justice : Jurnal Ilmu Hukum, 12(2), 107–116. https://doi.org/10.33369/jbengkoelenjust.v12i2.25033
  20. Nugroho, W., & Surono, A. (2018). Rekonstruksi Hukum Pembangunan Dalam Kebijakan Pengaturan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 4(2), 77–110. https://doi.org/10.38011/jhli.v4i2.62
  21. Pradhani, S. I. (2021). Pendekatan Pluralisme Hukum dalam Studi Hukum Adat: Interaksi Hukum Adat dengan Hukum Nasional dan Internasional. Undang: Jurnal Hukum, 4(1), 81–124. https://doi.org/10.22437/ujh.4.1.81-124
  22. Rochaeti, N., & Sutanti, R. D. (2018). Kontribusi Peradilan Adat Dan Keadilan Restoratif Dalam Pembaruan Hukum Pidana Di Indonesia. Masalah-Masalah Hukum, 47(3), 198. https://doi.org/10.14710/mmh.47.3.2018.198-214
  23. Rohim, N. (2015). Optimalisasi Otonomi Khusus Papua Dalam Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Guna Meredam Konflik Dan Kekerasan. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 8(1). https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.289
  24. Rumadan, I. (2021). Interpretation of The Legal Values and Justice in The Living Law Related To Court Decision. Sociological Jurisprudence Journal, 4(1), 13–22. https://doi.org/10.22225/scj.4.1.2946.13-22
  25. Saputra, T. E. (2023). Penyelesaian Sengketa Pertanahan Dalam Perspektif Reforma Agraria. Vifada Assumption Journal of Law, 1(1), 01–04. https://doi.org/10.70184/hq00ns23
  26. Sari, W. P., Pamuncak, A. W., & Kurnianingsih, M. (2022). Birth Certificate Standing in Proof of Inheritance in The District Court. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220501.028
  27. Subarkah, I., & Hakim, L. (2015). Penanggulangan Campur Tangan Urusan Peradilan Di Luar Kekuasaan Kehakiman Berbasis Penal Reform (Studi di Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Jawa Timur). Yustisia Jurnal Hukum, 4(2). https://doi.org/10.20961/yustisia.v4i2.8650
  28. Tandori, T., & Supriyanto, V. H. (2025). Kontradiksi Hak Komunal dan Hak Ulayat dalam Hukum Pertanahan Indonesia: Tinjauan Yurisprudensi dan Regulasi Indonesia. Tunas Agraria, 8(3), 380–400. https://doi.org/10.31292/jta.v8i3.483
  29. Wijayanti, A., Hariri, A., . L., Kusuma Dewi, I., & . C. (2022). Settlement of Labor Disputes After the Covid-19 Pandemic Based on Local Wisdom of the Sasak Tribe. KnE Social Sciences. https://doi.org/10.18502/kss.v7i15.12134
  30. Wirawan, V. (2020). Sengketa Tanah Dan Konflik Tanah: Dampak Munculnya Mafia Tanah. Jurnal Hukum Ius Publicum, 1(I), 98–108. https://doi.org/10.55551/jip.v1iI.74