Article Sidebar

Download
PDF
Statistic
Read Counter : 15 Download : 5

Main Article Content

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kedudukan isbat nikah dalam sistem hukum perkawinan nasional serta menganalisis akibat hukum dari penetapan isbat nikah terhadap perkawinan yang tidak tercatat, khususnya di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Wamena. Permasalahan ini menjadi krusial mengingat masih tingginya angka perkawinan di luar pencatatan negara yang berdampak pada tidak diakuinya status hukum istri dan anak.


Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode hukum yuridis normatif dengan pendekatan konseptual, pendekatan perundang-undangan, serta pendekatan kasus, dengan sumber data utama berupa putusan-putusan isbat nikah di Pengadilan Agama Wamena tahun 2021 serta wawancara dengan hakim sebagai subjek kunci.


Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa isbat nikah memiliki implikasi hukum yang bersifat retroaktif, memberikan keabsahan status hukum suami-istri, pengakuan status anak, serta legitimasi terhadap harta bersama. Meskipun tidak diatur eksplisit dalam Undang-Undang Perkawinan, isbat nikah memperoleh legitimasi dari Kompilasi Hukum Islam dan praktik yudisial.


Implikasi: Temuan ini memiliki implikasi terhadap perumusan kebijakan hukum keluarga berbasis keadilan substantif, dan menjadi dasar penting untuk mendorong harmonisasi antara hukum agama dan hukum negara. Diperlukan kajian lebih lanjut untuk memperkuat regulasi dan edukasi masyarakat terhadap pentingnya pencatatan perkawinan sejak awal.


 

Keywords

Perlindungan Hukum Isbat Nikah Pengadilan Agama

Article Details

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

How to Cite
Parjono, P., Suwito, S., Sari, L., & Tuharea, F. (2024). Perlindungan Hukum Perkawinan Tidak Tercatat Melalui Isbat Nikah di Pengadilan Agama Wamena. Journal of Law Review, 3(2), 71–82. https://doi.org/10.55098/jolr.v3i2.168
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX

References

  1. R. K., & Bawono, R. (2022). Suatu Analisis Hukum Tentang Isbat Nikah Menurut KUH Perdata dan KHI Indonesia. Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 4(2), 67–82. https://doi.org/10.32505/lentera.v4i2.3960
  2. Affaruddin, A. I., & Nadhifah, N. A. (2019). Implementasi Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Perkawinan Pada Usia Anak dalam Perspektif Maslahah Mursalah. AL-HUKAMA’, 9(1), 103–129. https://doi.org/10.15642/alhukama.2019.9.1.103-129
  3. Agusta, K., Dahwal, S., & Darudin, M. (2020). Itsbat Nikah Decisions Issued By The Religious Courts Of Class 1a Bengkulu On The Spouses Whose Absence In Marriage Documents According To Islamic Marriage Law. Bengkoelen Justice : Jurnal Ilmu Hukum, 9(2), 135–146. https://doi.org/10.33369/j_bengkoelenjust.v9i2.9967
  4. Alhaidar, N. B., Muhajir, M., & Dhuha, S. (2023). The Closure of Isbat For Polygamous Marriage on Legal Purpose Perspective. AL-HUKAMA’, 13(1), 1–26. https://doi.org/10.15642/alhukama.2023.13.1.1-26
  5. Andri, M., HR, M., & Khisni, A. (2020). The Ideal Age of Marriage as an Effort to Establish an Ideal Family. UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, 7(1), 70. https://doi.org/10.25134/unifikasi.v7i1.2695
  6. Aziz, A., Maksum, G., & Nugraha, I. S. (2024). Isbat Nikah dalam Legalitas Hukum Islam dan Perdata di Indonesia Perspektif Maslahah Mursalah. Tasyri’ : Journal of Islamic Law, 3(2), 361–382. https://doi.org/10.53038/tsyr.v3i2.141
  7. Devi Azwar, T. K., Barus, U. M., & Yefrizawati, Y. (2022). Urgensi Pencatatan Perkawinan Pada Masyarakat Muslim Di Kelurahan Kampung Nangka, Binjai Utara. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 9(1), 1–13. https://doi.org/10.31289/jiph.v9i1.5781
  8. Fuad, Z., Harahap, M. Y., & Junisa, E. (2022). The Effectiveness of KHI in the Effort to Minimize Case of Divorce; Case Study at the Sigli Shar’i Court. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 33(1), 139–152. https://doi.org/10.33367/tribakti.v33i1.1992
  9. Galih Orlando. (2023). Hukum Sebagai Kontrol Sosial Dan Social Enggineering. Tarbiyah Bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama Dan Sains, 7(1). https://doi.org/10.58822/tbq.v7i1.111
  10. Harahap, T. S. (2023). Tinjauan Maqasid Syari’ah Terhadap Pencatatan Pekawinan. AL-SYAKHSHIYYAH Jurnal Hukum Keluarga Islam Dan Kemanusiaan, 5(1), 38–56. https://doi.org/10.30863/as-hki.v5i1.3359
  11. Hidayah, N., & Azis, A. (2023). Implementation of Progressive Law in Sharia Banking Dispute Settlement: Case Study of Religious Court Decisions in Indonesia. Ulumuna, 27(1), 227–257. https://doi.org/10.20414/ujis.v27i1.652
  12. Hidayat, A., Pujiono, & Sugiarto, L. (2019). The Ideal Relationship between Legal Knowledge and Actual Legal Actions in Indonesia. Proceedings of the 2nd International Conference on Indonesian Legal Studies (ICILS 2019). https://doi.org/10.2991/icils-19.2019.8
  13. Imam Muhardinata. (2020). Perbedaan Pandangan Dalam Pengembangan Ahli Waris Menurut Sunni, Syi’ah Dan Hazairin. El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 68–87. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v1i1.89
  14. Maala, R. K. (2021). Getting Justice through Legal Assistance: A Comparing Case of Indonesia and Malaysia. The Indonesian Journal of International Clinical Legal Education, 3(3), 353–366. https://doi.org/10.15294/ijicle.v3i3.48261
  15. Masnun, M. T., & Apipuddin, A. (2020). Rekognisi Fatwa Dalam Pluralisme Hukum Keluarga Islam Indonesia “Kajian Hukum Islam Sustainable.” ADHKI: Journal of Islamic Family Law, 2(1), 1–23. https://doi.org/10.37876/adhki.v2i1.31
  16. Mubarak, A., Adli, M., & Jauhari, I. (2021). Implementation of marriage itsbat in Aceh. Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 21(1), 119–134. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v21i1.119-134
  17. Nurozi, A., Munita Sary, B., Fatiyyah Nuraziimah, M., Walijah, N., & Achmad, M. (2022). Establish Family Card Towards Unregistered Marriage Couple (Implications of Law No. 1 Of 1974 And Compilation of Islamic Law). KnE Social Sciences, 219–227. https://doi.org/10.18502/kss.v7i10.11360
  18. Paijar, P. (2022). Problematika Pasca Nikah Siri Dan Alternatif Penyelesaiannya. Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Peradilan Islam, 3(1), 67–80. https://doi.org/10.15575/as.v3i1.17463
  19. Payapo, I., Imam, W. Z., & Suwarti, S. (2023). Analysis of Interfaith Marriage Law in the Marriage Law and Law Number 23 of 2006 concerning Population Administration Perspective. Journal of Social Science, 4(2), 455–470. https://doi.org/10.46799/jss.v4i2.540
  20. Rohmawati, R., & Siddik, S. (2022). Legal Protection for Children Out of Wedlock: Ensuring the Best Interests of Children Through Judge Decisions. Al-’Adalah, 19(2), 315–338. https://doi.org/10.24042/adalah.v19i2.11761
  21. Saphietry, S., & Ajidin, A. (2023). Analisis Kebijakan Surat Peryataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Perkawinan Belum Tercatat Dalam Kartu Keluarga Di Dinas Dukcapil Kota Bukittinggi. Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (JEMB), 2(2), 211–220. https://doi.org/10.47233/jemb.v2i2.1103
  22. Saputra, A., & Saputra, T. E. (2024). Status Hukum Anak Diluar Nikah Dalam Perspektif Fikih Islam Dan Hukum Positif Indonesia. Vifada Assumption Journal of Law, 2(1), 44–53. https://doi.org/10.70184/vdq9ey25
  23. Solihah, C., Yulianah, Y., Nur, H., & Rozi, M. M. (2019). Dampak Kebijakan Isbat Nikah Terhadap Perkawinan Siri Dan Campuran Di Kabupaten Cianjur. Masalah-Masalah Hukum, 48(4), 376. https://doi.org/10.14710/mmh.48.4.2019.376-384
  24. Sudirman, S., & Iskandar, I. (2020). Resolusi Isbat Nikah Di Indonesia: Sebuah Pendekatan Maslahah. JIL: Journal of Islamic Law, 1(1), 100–114. https://doi.org/10.24260/jil.v1i1.16
  25. Sujono, I. (2022). Legal Education about Marriage of Women without Divorce Certificate and Previously Unregistered Marriage. International Journal of Law Society Services, 2(2), 48. https://doi.org/10.26532/ijlss.v2i2.22410
  26. Sulfian, A. S. (2023). The Urgency Of Marriage Registration In The Perspective Of Indonesian Marriage Law And Islamic Law. Jurnal Al-Dustur, 6(1), 72–90. https://doi.org/10.30863/aldustur.v6i1.4224
  27. T, J., & Djabbar, Y. (2021). An Analysis of Judges’ Considerations in Making Decision About the Case of Application for Marriage Dispensation After the Enactment of Law Number 16 of 2019 Concerning Marriage. Al-Bayyinah, 5(1), 57–75. https://doi.org/10.35673/al-bayyinah.v5i1.981
  28. Techet, P. (2022). Hans Kelsen’s Pure Theory of Law as Critique of the “Authoritarian” Understanding of Law and Jurisprudence. Anali Pravnog Fakulteta u Beogradu, Volume 70, Issue 1, 77–99. https://doi.org/10.51204/Anali_PFBU_22103A
  29. Widhi Siswoyo, I. C., & Saputra, A. (2022). Analisis Akibat Hukum Perceraian Terhadap Harta Bersama Di Pengadilan Agama Semarang (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Nomor 3122 Tahun 2019). Jurnal Meta-Yuridis, 5(2), 81–92. https://doi.org/10.26877/m-y.v5i2.12760
  30. Yusuf, M. R. (2022). Efektivitas Hukum terhadap Pemberlakuan PERMA No 5 Tahun 2019 dalam Mengatasi Perkawinan di Bawah Umur. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(2), 409–418. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v4i2.1816
  31. Zaenurrosyid, A., Kahfi, A., & Syafa’, A. (2021). The Problem of Underhand Marriage (Sirri) in Coastal Java Pati. Al-Manhaj: Journal of Indonesian Islamic Family Law, 3(1), 81–105. https://doi.org/10.19105/al-manhaj.v3i1.4212