Main Article Content

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pengawasan terhadap notaris di Indonesia dan Belanda dengan fokus pada aspek regulasi, struktur kelembagaan, dan budaya hukum. Hipotesis utama dalam studi ini adalah bahwa sistem pengawasan yang bersifat independen, digital, dan terstandarisasi akan lebih efektif dalam menjamin akuntabilitas dan integritas profesi notaris dibandingkan sistem yang birokratis dan hierarkis.


Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode hukum yuridis normatif-komparatif dengan pendekatan konseptual dan teori sistem hukum serta responsive law. Data hukum primer dan sekunder diperoleh dari studi dokumen, peraturan perundang-undangan, serta publikasi ilmiah di kedua negara. Analisis dilakukan secara kualitatif melalui pengolahan data normatif dan pemetaan struktur kelembagaan.


Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanda telah menerapkan sistem pengawasan berbasis digital melalui Bureau Financieel Toezicht, yang bekerja secara independen, responsif, dan terkoordinasi dengan asosiasi profesi Koninklijke Notariële Beroepsorganisatie. Sementara itu, pengawasan di Indonesia masih terkendala oleh birokratisasi, konflik kepentingan, dan keterbatasan teknologi.


Implikasi: Temuan ini memberikan implikasi penting bagi reformasi kebijakan pengawasan notaris di Indonesia agar lebih adaptif terhadap tantangan era digital. Penelitian lanjutan disarankan untuk menguji efektivitas sistem pengawasan digital berbasis data di berbagai wilayah Indonesia.

Keywords

Model Pengawasan Notaris Regulasi

Article Details

How to Cite
Larasati, R., Pratami, B. D., Kamalludin, I., & Ariyanto, A. (2025). Model Pengawasan Regulasi terhadap Notaris di Belanda dan Indonesia: Regulasi, Perkembangan, dan Tantangan. Journal of Law Review, 5(1), 1–13. https://doi.org/10.55098/jolr.v5i1.176

References

  1. Abdillah, S., & Sahindra, R. (2022). Spesialitas Notaris-PPAT Sebagai Profesi dan Jabatan Dalam Sistem Hukum Indonesia. JKIH : Jurnal Kajian Ilmu Hukum, 1(1), 11–24. https://doi.org/10.55583/jkih.v1i1.189
  2. Alnila Sinaga, R., Raffles, R., & Suryahartati, D. (2022). Pertanggungjawaban Jabatan Notaris Setelah Berakhir Masa Jabatan Terhadap Akta Yang Dibuatnya. Recital Review, 4(2), 299–322. https://doi.org/10.22437/rr.v4i2.18058
  3. Amalia, M. M. (2023). Enhancing Accountability and Transparency in the Public Sector: A Comprehensive Review of Public Sector Accounting Practices. The ES Accounting And Finance, 1(03), 160–168. https://doi.org/10.58812/esaf.v1i03.105
  4. Ananda, R., Rohaini, R., Nurhasanah, S., & Sunaryo, S. (2022). The Role Of The Notary Regional Supervisory Board In Responding To Violations Of Notary Duties And Positions. Indonesia Private Law Review, 3(2), 97–106. https://doi.org/10.25041/iplr.v3i2.2684
  5. Aryani, V. F., & Pulungan, M. S. (2021). Accountability of a Notary as a Land Deed Making Official for Misuse of Trust Related to Embezzlement of Certificates. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 24(2), 256–280. https://doi.org/10.56087/aijih.v24i2.285
  6. Chalid, M. R. I. (2022). Hambatan Dan Prospek Hukum Penyelenggaraan Jasa Notaris Secara Elektronik Di Indonesia Memasuki Era Society 5.0. Jurnal Hukum & Pembangunan, 52(1). https://doi.org/10.21143/jhp.vol52.no1.3332
  7. Dharsana, I. M. P. (2021). Strengthening the Role of the Judicial Commission Through Innovative Strategies to Balance Independence and Impartiality with Judge Accountability. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 8(10), 328. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v8i10.2997
  8. Hartanto, D. (2020). Sociology Review of Social Phenomenon, Social Rules and Social Technology. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 3(2), 1175–1184. https://doi.org/10.33258/birci.v3i2.958
  9. Hetharie, Y., Tjoanda, M., & Uktolseja, N. (2022). Fungsi Pengawasan Majelis Pengawas Daerah Terhadap Penegakan Kode Etik Notaris. PAMALI: Pattimura Magister Law Review, 2(2), 161. https://doi.org/10.47268/pamali.v2i2.849
  10. HS, S., Djumardin, D., & Munandar, A. (2020). Analisis Terhadap Substansi Kode Etik Notaris: Studi Komparatif Antara Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia Dengan Georgia, Amerika Serikat Dan Québec, Kanada. Jurnal Risalah Kenotariatan, 1(2). https://doi.org/10.29303/risalahkenotariatan.v1i2.2
  11. Ibrahim, M. R. P., & Sudiro, A. (2022). Kewenangan Dan Perlindungan Hukum Bagi Notaris Sebagai Pihak Pelapor Transaksi Mencurigakan. Masalah-Masalah Hukum, 51(2), 188–198. https://doi.org/10.14710/mmh.51.2.2022.188-198
  12. Madyastuti, R. (2020). Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pencegahan Terjadinya Pelanggaran Kewenangan Dan Tugas Jabatan Notaris. Jurnal Lex Renaissance, 5(3). https://doi.org/10.20885/JLR.vol5.iss3.art13
  13. Marwan, A., Garduño, D. O.-C., & Bonfigli, F. (2022). Detection of Digital Law Issues and Implication for Good Governance Policy in Indonesia. BESTUUR, 10(1), 22. https://doi.org/10.20961/bestuur.v10i1.59143
  14. Muhammad Adil, Mediaty, & Haliah. (2022). Accountability and Transparency in the Public and Private Sector. International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS), 1(6). https://doi.org/10.55227/ijhess.v1i6.167
  15. Muhammad, Y. F., & Santoso, B. (2023). Penerapan Sanksi Serta Pengawasan Terhadap Kode Etik Notaris Oleh Dewan Kehormatan. Notarius, 16(2), 601–612. https://doi.org/10.14710/nts.v16i2.40913
  16. Nanda, R. R., & Velentina, R. A. (2022). Tanggung Jawab Notaris Dalam Legalisasi Dokumen Warga Negara Asing Menurut Konvensi Apostille. Jurnal USM Law Review, 5(1), 270–281. https://doi.org/10.26623/julr.v5i1.4920
  17. Nisa’, N. Z. (2020). Aspek Legalitas Penyimpanan Minuta Akta Notaris Secara Elektronik. Jurnal Civic Hukum, 5(2), 205–219. https://doi.org/10.22219/jch.v5i2.13909
  18. Nowira, P. H., Alam, M. Z., & Wicaksono, S. (2023). Pengaturan Legalisir Dalam Cyber Notary Di Indonesia (Studi Perbandingan Negara Romania). Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan Dan Ke-PPAT-An, 7(1). https://doi.org/10.23920/acta.v7i1.1666
  19. Poetra, D. S., Setyawan, F., & Prakoso, B. (2024). Perbandingan Hukum Tugas dan Kewenangan Notaris di Negara dengan Sistem Hukum Civil Law dan Common Law. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 6(3), 1465–1477. https://doi.org/10.47467/as.v6i3.6796
  20. Putra, G. I., Hasanah, S., & Jiwantara, F. A. (2023). Penguatan Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Notaris dalam Pembinaan dan Pengawasan Notaris. Indonesia Berdaya, 4(2), 679–688. https://doi.org/10.47679/ib.2023475
  21. Renaldi, F., & Allagan, T. M. P. (2024). Perbandingan Publikasi dan Promosi Diri oleh Notaris di Indonesia dan di Belanda. Unes Journal of Swara Justisia, 8(1), 52–68. https://doi.org/10.31933/ujsj.v8i1.478
  22. Romaniuk, P. (2023). Wybrane aspekty sprawności samorządu terytorialnego w świadczeniu usług publicznych. Ius et Administratio, 50(1), 98–110. https://doi.org/10.15584/iuseta.2023.1.7
  23. Saputra, M. B., Martanti, Y., & Sahril, I. (2022). Pertanggung Jawaban Ppat Sehubungan Dengan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan Pada Akta Jual Beli. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(11), 2431–2444. https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i11.368
  24. Saputra, T. E. (2024). Penggunaan Rekam Medis Elektronik dalam Mewujudkan Perlindungan Hukum Keamanan Data Pribadi Pasien. Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum, 13(2), 57–75. https://doi.org/10.34304/jf.v13i2.276
  25. Saputra, T. E., & Rustan, R. (2023). Supervision of Subdistrict Heads as Temporary Deed Making Officials in the Indonesian Positive Law Perspective. Golden Ratio of Law and Social Policy Review, 3(1), 36–48. https://doi.org/10.52970/grlspr.v3i1.287
  26. Schmid, C. U. (2012). The Dutch and German Notarial Systems Compared. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.2200842
  27. Siti Mariyam, Y. T. M. H. (2015). Membangun Model Ideal Pengawasan Notaris. Masalah-Masalah Hukum, 44(4), 447. https://doi.org/10.14710/mmh.44.4.2015.447-453
  28. Sulistyo, E. (2021). Notary As A Reporting Party In The Eradication Of The Crime Of Money Laundering. Jurnal Hukum Progresif, 9(2), 87–98. https://doi.org/10.14710/jhp.9.2.87-98
  29. Susanti, S. (2018). Pembaharuan Hukum Penanggungan : Studi Perbandingan Dengan Hukum Penanggungan (Borgtocht) Di Belanda. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan, 6(3), 377. https://doi.org/10.29303/ius.v6i3.580
  30. Syarhan, M. (2021). Socio-Cultural And Legal Changes In Indonesia. Jurnal Hukum Progresif, 9(2), 135–145. https://doi.org/10.14710/jhp.9.2.135-145
  31. Timmer, I., & Rietveld, R. (2019). Rule-Based Systems for Decision Support and Decision-Making in Dutch Legal Practice. A Brief Overview of Applications and Implications. Droit et Société, N° 103(3), 517–534. https://doi.org/10.3917/drs1.103.0517
  32. Trisnawati, M., & Suteki, S. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Notaris Penerima Protokol Dalam Hal Terjadi Pelanggaran Akta Notaris Oleh Notaris Pemberi Protokol Yang Telah Meninggal. NOTARIUS, 12(1), 23. https://doi.org/10.14710/nts.v12i1.23760
  33. Umar, N., & Bachmid, F. (2020). Optimalisasi Kewenangan Majelis Pengawas Wilayah Notaris Provinsi Maluku. Sovereign: Jurnal Ilmiah Hukum, 2(3), 1–14. https://doi.org/10.37276/sjih.v2i3.37
  34. Yusli Juliansyah, M., & Djaja, B. (2023). Juridical Review of the Role of Notaries in the Implementation of Anti Money Laundering Programs. Edunity Kajian Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 2(9), 977–986. https://doi.org/10.57096/edunity.v2i9.133
  35. Zham-Zham, H. M., & Mataheru, T. Y. (2020). Kewenangan Notaris Dalam Penerapan Dan Pengembangan Hukum Ekonomi Islam Di Indonesia. Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune, 3(2), 140–152. https://doi.org/10.30996/jhbbc.v3i2.3331